Mungkinkah? Tapi
dimana malaikat itu?
Sinar mentari pagi hangatkan hati, burung bersiul penghibur
lara, angin berhembus tenangkan kalbu, malaikat bisakah kau membuat keadaan
seperti itu?
************
Aku tidak punya alasan untuk pergi, bahkan ia pun tidak
memiliki alasan untuk tetap seperti ini. Diri-Nya bahkan tidak memberitahu
siapa pun dengan alasan utama yang ia punya. Aku berharap menemukan kunci dan
mendapatkan alasan atas semua ini.
Dan waktu masih berjalan ketika Aku masih terikat disini,
bagaimana aku mengerti tentang semua ini?entah bagaimanapun caranya!. Jika aku
masih bisa berkendara sepanjang malam, akan aku temukan kedamaian disini?mungkinkah?
Atau mungkin aku harus berlari dan terjun dari atas tebing
sana?
Malam. Adakah kisah yang lebih menyakitkan?. Adakah cerita- cerita lain yang lebih perih dan menyedihkan. Mungkinkah
Ada segores harapan kecil dalam kenistanaan. Bagaimana
dengan keberadaan doa-doa suci dalam dosa-dosa malam?.
Malam.
Terpaksa aku mengenal dunia kelam. Larut dalam impian, menyulam permohonan pada
sang Tuhan. Sebuah permohonan yang akan membuat-Nya tertawa, mengangguk,
menggeleng, dan menghela napas. Sebuah permohonan yang menjadikanku, lemah. Dimata semesta.
Malam. Meski
cahaya gelap aku melihatnya seumpama
siang. Walau udara dingin aku merasakannya seolah hangat. Ketika semua manusia
terlelap dalam buaian mimpi, aku harus terjaga.
Malam.
Bagiku suasana malam penyelamat jiwa-jiwa
yang sekarat, sebuah kisah antara iblis dan malaikat. Berkelebat menyusup
kedalam hati untuk saling berlomba membisikkan dan mengajak untuk
menderita atau hilang selamanya.
Bagaimana denganmu?HAH?!
Peduli apa?!
Malam.
Jangan kau tanya lagi kawan, siapa aku tak usah kau percaya. Siapa diriku
jangan kau iba. Mengerti isi hatiku jangan kau tertawa. Jangan kau menghina.
Jangan kau memuji. Aku tak pantas kau puji. Aku ini manusia kecil. Yang tak pernah tahu arti pengorbanan. Bagiku,
menyelamatkan jiwa orang yang aku cintai berpahala besar. Bahkan saking
besarnya ganjaran itu, aku merasa dunia ini seolah mengejekku. Hina bukan?
Aku salah.
Mataku buta. Hatiku terkunci. Jiwaku mati. Kalau aku tidak keliru. Inilah aku. gadis
kecil yang diselimuti dendam. Manusia setengah iblis. Namun malaikat
menangis memohon doa untukku. Mana yang benar? Hanya Tuhan yang benar.
Sekali lagi
aku berkata. Aku bukan manusia sempurna. Aku bukan perempuan yang tak berdosa. Aku ini seperti manusia, namun hatiku tak
seperti manusia. Aku sendiri tidak tahu aku siapa.
Bagaimana
denganmu?
Peduli apa?!
Belum
sempurna matahari terbenam, aku harus sudah melangkah pergi menuju tempat
lain. Kulirik kanan dan kiri jalan. Setelah yakin tak
ada iblis itu, akupun masuk ke sebuah perkampungan
di ujung kota ini. Menyusuri lorong kumuh dan gelap. berhamburan. Dalam temaram rintik hujan. Aku agak kedinginan. Kutarik
pengikat sweaterku. Lumayan hangat.
Langkahku
agak gontai. Pikiranku dikerat habis oleh
sisa-sisa bayangan perang. wajah seorang
yang sangat dekat denganku namun kini ia tidak ada,aku sekarat
mengingatnya. Bahkan hanya dia yang kumiliki dimuka
bumi ini. Tak ada yang lain. Aku rela masuk kedalam neraka, asal dia bisa hidup
dan tersenyum bahagia. Meminta ampun pada Tuhan atas dosa yang selama ini telah
aku lama tabung.Tidak masalah kan?. Membunuh Iblis-iblis itu, Hanya demi menyelamatkan nyawanya.Tapi apa yang
ku bisa perbuat sekarang?bahkan iya tidak ada disampingku untuk selamanya.
Antara
ikhlas dan tak rela, tadi. Setelah
meyakinkan ia baik-baik saja, aku merelakannya. Meski air
matanya terus menetes. Meski hati kecilnya tidak ingin meninggalkanku
pergi. Tapi
naluriku terus berharap. Agar ia
cepat kembali.
Malam. Tidakkah malam-malam bisa
berlalu lebih cepat. Bagaimana dengan aku disini?tidak bisakah iblis-iblis itu
cepat menghilang dan mati?!
Malam demi malam kulalui, tak ada
yang bisa kulakukan seelain berdoa, memohon agar ia cepat kembali membawa
senyum. Terduduk, berjalan, berlari dan akhirnya berpindah tempat lagi, hanya
itu yang bisa kulakukan demi kamu, hanya untuk menunggumu kembali dari perang
itu!. Tapi kapan?apakah kau akan benar-benar kembali seperti janjimu?BOHONG!kau
tidak kembali,bahkan jika aku menunggumu seratus tahun lagi.
Hanya tanda-tanda asing yang datang.
Bagaimana mungkin hanya tubuhmu yang beku dan dingin itu yang kembali. dimana
senyum sayangku yang indah itu?dimana tangan hangat yang biasa
mengelusku?!tidak ada,kemana itu?tidak bisakah kau bangun dan menjelaskan
itu?kenapa kau tertidur dan diam didalam peti itu?!.
Aku menunggumu malaikatku,bagaimana
dengan perang ini?iblis-iblis itu belum pergi!kenapa kau yang pergi?!ayo
bangun!bagaimana dengan ku?.
Mana maikat itu?kau bilang malaikat
akan datang bersamamu kan?tapi mengapa kau datang sendiri dan dingin seperti ini?dimana
malaikat yang akan memberikan kita kebebasan?Apa mungkin malaikat itu ada?tapi dimana?kenapa kau diam,sayang? ayo
cepat jawab!
******
tak apa “Aku tetap
percaya ada malaikat diantara kita , dikirimkan dari tempat diatas sana ,
mereka datang untukmu dan untukku di kegelapan waktu , untuk menunjukkan
bagaimana caranya hidup , untuk mengajarkan bagaimana caranya memberi , untuk
menuntun kita dengan cahaya cinta”
-
END -
0 comments:
Post a Comment